Latest News

Recent Posts

Monday, July 1, 2024

Tips Sederhana Utk Panjang Umur


*T͟I͟P͟S͟ S͟E͟D͟E͟R͟H͟A͟N͟A͟*
Oleh *Prof.DR.dr.Ir.H. Sri Banowo, DTPH*
dokter senior Kaltim. 
Usia 90 tahun, masih sehat walafiat. 
Resep nya adalah sbb :

1. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ j͟a͟n͟t͟u͟n͟g͟,  h͟i͟n͟d͟a͟r͟i͟ k͟e͟l͟e͟b͟i͟h͟a͟n͟ g͟a͟r͟a͟m͟.

2. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ h͟a͟t͟i͟,  h͟i͟n͟d͟a͟r͟i͟ m͟a͟k͟a͟n͟a͟n͟ b͟e͟r͟l͟e͟m͟a͟k͟.

3. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ p͟e͟r͟u͟t͟,  h͟i͟n͟d͟a͟r͟i͟ m͟a͟k͟a͟n͟a͟n͟ d͟i͟n͟g͟i͟n͟.

4. J͟i͟k͟a͟ A͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ u͟s͟u͟s͟,  g͟a͟n͟t͟i͟ j͟u͟n͟k͟ f͟o͟o͟d͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ s͟a͟y͟u͟r͟a͟n͟

5. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ p͟a͟n͟k͟r͟e͟a͟s͟,  h͟i͟n͟d͟a͟r͟i͟ m͟a͟k͟a͟n͟ k͟e͟n͟y͟a͟n͟g͟.

6. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ G͟i͟n͟j͟a͟l͟,  m͟i͟n͟u͟m͟l͟a͟h͟ b͟a͟n͟y͟a͟k͟ a͟i͟r͟ d͟i͟ s͟i͟a͟n͟g͟ h͟a͟r͟i͟,  m͟i͟n͟u͟m͟ l͟e͟b͟i͟h͟ s͟e͟d͟i͟k͟i͟t͟ a͟i͟r͟ d͟i͟ m͟a͟l͟a͟m͟ h͟a͟r͟i͟,  k͟o͟s͟o͟n͟g͟k͟a͟n͟ k͟a͟n͟d͟u͟n͟g͟ k͟e͟m͟i͟h͟ a͟n͟d͟a͟ s͟e͟b͟e͟l͟u͟m͟ t͟i͟d͟u͟r͟.

7. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ O͟t͟a͟k͟,  t͟i͟d͟u͟r͟l͟a͟h͟ s͟e͟l͟a͟m͟a͟ d͟e͟l͟a͟p͟a͟n͟ j͟a͟m͟.

8. J͟i͟k͟a͟ a͟n͟d͟a͟ m͟e͟r͟a͟w͟a͟t͟ j͟i͟w͟a͟,  m͟i͟l͟i͟k͟i͟ h͟u͟b͟u͟n͟g͟a͟n͟ akrab d͟e͟n͟g͟a͟n͟ S͟a͟n͟g͟ P͟e͟n͟c͟i͟p͟t͟a͟,  A͟l͟l͟a͟h͟ Y͟a͟n͟g͟ M͟a͟h͟a͟ K͟u͟a͟s͟a͟.

H͟i͟d͟u͟p͟ i͟t͟u͟ s͟e͟d͟e͟r͟h͟a͟n͟a͟,  
y͟a͟n͟g͟ r͟u͟m͟i͟t͟ i͟t͟u͟ p͟i͟k͟i͟r͟a͟n͟ k͟i͟t͟a͟.

H͟i͟d͟u͟p͟ i͟t͟u͟ m͟u͟r͟a͟h͟,  
y͟a͟n͟g͟ m͟a͟h͟a͟l͟ i͟t͟u͟ g͟e͟n͟g͟s͟i͟ k͟i͟t͟a͟.

M͟a͟r͟i͟l͟a͟h͟ k͟i͟t͟a͟ m͟e͟n͟j͟a͟d͟i͟ o͟r͟a͟n͟g͟ y͟a͟n͟g͟ p͟a͟n͟d͟a͟i͟ b͟e͟r͟s͟y͟u͟k͟u͟r͟.

9. J͟i͟k͟a͟ A͟n͟d͟a͟ p͟e͟d͟u͟l͟i͟ p͟a͟d͟a͟ k͟e͟l͟u͟a͟r͟g͟a͟/t͟e͟m͟a͟n͟,  b͟e͟r͟i͟t͟a͟h͟u͟ m͟e͟r͟e͟k͟a͟ t͟i͟p͟s͟ i͟n͟i͟.

 Tip Sehat🫶S͟e͟m͟o͟g͟a͟ B͟e͟r͟m͟a͟n͟faat🙏

*Salam Sehat Selalu...*
*dan Tetap Semangat*💪

Pilih Yang Mana Getting Old Atau Growing Old ?

*PILIH MANA?*
*Getting Old (bertambah tua)* atau *Growing Old    (tumbuh menua)?*
 
*Semoga tulisan ini dapat merubah sikap mental dan perilaku dalam mejalani sisa hidup kita*

Ketika suatu hari saya diskusi dengan isteri, pada satu momen saya menunjukkan perasaan bahwa saya tersinggung. 

Isteri saya kemudian berkata:
_"Sekarang kok mudah tersinggung ya? Itu gejala Getting Old, lho..."_

Saya kemudian diam sejenak. Konon mudah tersinggung, marah, kecewa dengan perlakuan orang yang dirasakan kurang menghormati, ingin dihargai, tidak mudah lagi bercanda, semua perkara menjadi sangat serius, adalah gejala Getting Old.

*Getting Old,* adalah istilah untuk mengatakan bahwa seseorang _*bertambah tua*._ Setiap orang pasti bertambah tua. Getting Old adalah keniscayaan. Banyak orang yang *Getting Old tanpa _Growing Old._*

*Growing Old,* adalah menjadi semakin matang dalam mengelola emosi, bijaksana dan siap hidup sendiri, banyak kesibukan yang produktif dengan waktu yang dimiliki, dan tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan sendiri.

_*Getting Old*_ ternyata sangat berbeda dengan _*Growing Old.*_

Setiap orang tanpa berbuat apa-apa pasti akan *Getting Old*, tapi utk *Growing Old* ternyata perlu mempersiapkan diri menghadapi kenyataan sesuai usia untuk lebih bijaksana menghadapi kehidupan.

*Growing Old*– perlu pengelolaan emosi, persiapan yang sangat serius dan menyadari perilaku sesuai dengan usia, baik cara berfikir maupun kemampuan fisik.

*Growing Old* berbeda dengan kekanak-kanakan, seperti merengek, tidak bertanggungjawab, tidak ada komitmen, atau hanya maunya sendiri.

*Growing Old* menanggapi tantangan dengan tabah dan tenang, memberikan yang terbaik sesuai kemampuan dengan ikhlas, kebesaran jiwa, dan tentunya lebih bijak di setiap tindakannya.

*Getting Old* membiarkan waktu berlalu, menyesali masa kini dan selalu menyanyikan kidung;
_"Yesterday – I am not half the man I used to be"_ seperti lantunan the Beatles, glorifikasi masa lalu, dulu saya begini, dulu saya begitu – sekarang hanya lagu. *Ini gejala Getting Old; merasa paling benar, meremehkan orang, mudah tersinggung.*

Inilah rupanya gejala yang dicurigai oleh isteri saya, yg hinggap pada diri saya.

*Menanggapi sinyalemen isteri, saya pun mulai berbenah dan memutuskan utk Growing Old.*

Nasehat Growing Old bukan untuk melemahkan semangat dan menerima nasib. Sebaliknya, bangun dan tetap tegak. Growing Old; menjadi lebih bijak, bukan hanya Getting Old;
menjadi lebih tua.

*Sangat tragis kalau menjadi tua tanpa lebih bijaksana.*

*Boleh setuju boleh tidak.*

Tua bukan berarti sakit dan berpenyakitan.

Nikmati hidup dengan pikiran dan fisik yang sehat.

Tetap aktif dan buat diri berguna, baik di rumah tangga, di keluarga kecil, di keluarga besar, di lingkungan, mudah-mudahan bisa sampai lingkungan yang lebih besar lagi, bermanfaat tidak harus secara materi, bisa tenaga, pikiran, ilmu, nasihat, kasih, perhatian, dll.

*Stay Safe dan Take Care.*
*Jangan lupa bahagia, Salam sehat dan tetap semangat. Semoga bermanfaat*

--------------

_Tulisan di atas entah siapa penulis pertamanya. Saya hanya meneruskan kiriman dari teman saya. Saya rasa tulisan itu baik untuk mawas diri para lansia._🙏🏻🙏🏻

Saturday, June 29, 2024

Saling Memberi Berkat Untuk Meringankan Beban Sesama


SOPIR ANGKOT 
Sopir² angkot saling menyalip berebut penumpang...

Tak jauh di depan angkot yg kutumpangi seorang ibu dan 3 orang anaknya berdiri di tepi jalan...

Setiap angkot yang berhenti dan berbicara dengan si ibu, langsung melaju kembali, hal ini terus terulang berkali-kali...

Saat angkot yg kutumpangi berhenti, si ibu bertanya :

"Dik, lewat terminal bis ya?"
Sopir menjawab : *"Ya bu"*.

Si ibu tak segera naik, berkata lirih :

"Tapi saya ber-3 dengan anak-anak tidak punya ongkos."

Sambil tersenyum, sopir itu menjawab :
" Tidak apa-apa bu, naik saja. ".

Si ibu tampak ragu,
sang sopir mengulangi perkataannya :

"Ayo bu, naik saja, tidak apa-apa."

Disaat angkot lain berlomba mencari penumpang mengejar setoran, sopir yang satu ini rela 4 seat kursi penumpang nya di gratiskan...

Sampai di terminal bis, 4 orang penumpang itu pun turun, dan mengucapkan terima kasih kepada sang sopir.

Namun di belakang ibu itu, ada seorang penumpang pria turun dan membayar *Rp. 25.000,-

Ketika Sopir akan memberi kelebihan uang kembalian, pria itu berkata :

" Untuk Ongkosku dan 4 orang penumpang tadi... "Teruslah jadi orang baik ya dik", kata pria tersebut kepada sopir angkot muda itu...

"Seorang ibu yg jujur..."
"Seorang sopir yg baik hati..."
"Seorang penumpang yg dermawan..."

Mereka saling mendukung dalam berbuat kebaikan...

Kejujuran seorang ibu disikapi positif oleh sang supir, kebaikan seorang supir direspon oleh seorang penumpang dermawan. Itulah hidup, yang telah dirangkai oleh maha pencipta sekalian alam, tidak pernah ada yang kebetulan. Allah telah mempertemukan komunitas orang orang yang berhati mulia, dan tidak ada kesia sia an dalam berbuat kebaikan.

"Hidup ini hanya sekali dan begitu singkat, *Marilah kita terus berbuat baik*, jangan berhenti dan jangan pernah merasa lelah untuk berbuat kebajikan... 

" Tidak perlu harus kaya baru melakukan kebaikan ... "

Selalu banyak BERSYUKUR atas nikmat yang ALLAH berikan pada kita
karena........ 
Allah punya rencana yang terbaik dan indah pada waktunya.  🙏🏻
.
Sobat sekarang anda memiliki dua pilihan ,
1. Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya dibaca disini
2. Membagikan pengetahuan ini insyallah bermanfaat dan akan menjadi pahala bagimu. Aamiin...😇

Friday, June 28, 2024

Bill Gates Ungkap Fakta Kiamat Makin Dekat.

Bill Gates Ungkap Fakta Kiamat Makin Dekat, Tunjuk Langsung Indonesia. 
Indonesia kembali terseret dalam pembicaraan terkait isu lingkungan yang bisa berujung pada 'kiamat' perubahan iklim. Hal ini diungkapkan konglomerat dunia Bill Gates, yang merupakan pendiri Microsoft sekaligus filantropis kawakan, dalam blog-nya pada Februari lalu.
Ia membeberkan fakta bahwa setiap tahun, aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca. Sebanyak 7% berasal dari produksi lemak dan minyak dari hewan dan tumbuhan.

"Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol," kata dia, dikutip dari blog personalnya.
Bill Gates Ungkap Fakta Kiamat Makin Dekat, Tunjuk Langsung Indonesia
Redaksi, CNBC Indonesia
23 June 2024 15:00
Bill Gates, dengan Universitas Indonesia ikut serta dalam proyek pengendalian penyebaran demam berdarah. 
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia kembali terseret dalam pembicaraan terkait isu lingkungan yang bisa berujung pada 'kiamat' perubahan iklim. Hal ini diungkapkan konglomerat dunia Bill Gates, yang merupakan pendiri Microsoft sekaligus filantropis kawakan, dalam blog-nya pada Februari lalu.
Ia membeberkan fakta bahwa setiap tahun, aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca. Sebanyak 7% berasal dari produksi lemak dan minyak dari hewan dan tumbuhan.

"Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol," kata dia, dikutip dari blog personalnya.

Lebih lanjut, Gates sadar bahwa rencana untuk menghilangkan konsumsi lemak hewan bagi manusia tidak realistis. Pasalnya, manusia sudah tergantung dengan lemak hewan dengan alasan yang logis.

Lemak hewan menyimpan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan oleh manusia. Namun, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengambil lemak tanpa memproduksi emisi, menyiksa hewan, dan menghasilkan zat kimia berbahaya.

Solusinya, kata Gates, sudah ditemukan oleh startup bernama 'Savor'. Gates turut menjadi salah satu investornya.

Savor menciptakan lemak dari sebuah proses yang melibatkan karbondioksida dari udara dan hidrogen dari air. Senyawa tersebut lalu dipanaskan dan dioksidasi sehingga terjadi pemisahan komponen asam yang menciptakan formulasi lemak.

Gates mengklaim lemak yang dihasilkan memiliki molekul serupa yang ditemukan dari susu, keju, sapi, dan minyak nabati.

Minyak Sawit dan Indonesia
Selain produksi lemak hewan yang merusak lingkungan, Gates juga menyoroti faktor yang menciptakan dampak lebih besar yakni minyak sawit.

"Saat ini, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sebagian ditemukan pada makanan sehari-hari seperti kue, mie instan, krim kopi, makanan beku, hingga makeup, sabun badan, odol, deterjen, deodoran, makanan kucing, formula bayi, dan sebagainya. Bahkan, minyak sawit juga digunakan untuk biofuel dan mesin diesel," ia menuturkan.

Gates menegaskan bahwa masalah pada minyak sawit bukan soal penggunaannya, tetapi bagaimana proses menghasilkannya. Mayoritas jenis sawit asli jenis Afrika Barat dan Tengah tidak tumbuh di banyak wilayah. Pohon itu hanya tumbuh subur di tempat-tempat yang dilewati garis khatulistiwa.

"Hal ini menyebabkan penggundulan hutan di area-area khatulistiwa untuk mengonversinya menjadi lahan sawit," kata Gates.

Proses ini berdampak buruk bagi keragaman alam dan menyebabkan pukulan telak bagi perubahan iklim. Pembakaran hutan menciptakan emisi yang banyak di atmosfer dan mengakibatkan peningkatan suhu.

"Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4% emisi global. Angka itu lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia," Gates menjelaskan.

Sayangnya, Gates mengakui bahwa peran minyak sawit sulit tergantikan. Sebab, komoditas sawit murah, tidak berbau, dan melimpah.

"Minyak sawit juga satu-satunya minyak nabati dengan keseimbangan lemak jenuh dan tak jenuh yang hampir sama, itulah sebabnya minyak ini sangat serbaguna. Jika lemak hewan adalah bahan utama dalam beberapa makanan, maka minyak sawit adalah pemain tim yang dapat bekerja untuk membuat hampir semua makanan dan barang-barang non-makanan menjadi lebih baik," Gates menjelaskan.

Untuk alasan-alasan tersebut, Gates mengatakan sudah ada perusahaan-perusahaan yang mencoba mengatasinya. Salah satunya C16 Biosciences yang berupaya membuat alternatif minyak sawit.

Sejak 2017, Gates mengatakan C16 mengembangkan produk dari mikroba ragi liar menggunakan proses fermentasi yang tidak menghasilkan emisi sama sekali.

Meski secara kimiawi berbeda dari minyak sawit konvensional, namun minyak C16 bj mengandung asam lemak yang sama, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi serupa. Dekat, Tunjuk Langsung Indonesia
Redaksi, CNBC Indonesia
23 June 2024 15:00
Bill Gates, dengan Universitas Indonesia ikut serta dalam proyek pengendalian penyebaran demam berdarah. (Tangkapan Layar Youtube Bill Gates)
Bill Gates, dengan Universitas Indonesia ikut serta dalam proyek pengendalian penyebaran demam berdarah. (Tangkapan Layar Youtube Bill Gates)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia kembali terseret dalam pembicaraan terkait isu lingkungan yang bisa berujung pada 'kiamat' perubahan iklim. Hal ini diungkapkan konglomerat dunia Bill Gates, yang merupakan pendiri Microsoft sekaligus filantropis kawakan, dalam blog-nya pada Februari lalu.
Ia membeberkan fakta bahwa setiap tahun, aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca. Sebanyak 7% berasal dari produksi lemak dan minyak dari hewan dan tumbuhan.

"Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol," kata dia, dikutip dari blog personalnya.

Lebih lanjut, Gates sadar bahwa rencana untuk menghilangkan konsumsi lemak hewan bagi manusia tidak realistis. Pasalnya, manusia sudah tergantung dengan lemak hewan dengan alasan yang logis.

Lemak hewan menyimpan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan oleh manusia. Namun, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengambil lemak tanpa memproduksi emisi, menyiksa hewan, dan menghasilkan zat kimia berbahaya.

Solusinya, kata Gates, sudah ditemukan oleh startup bernama 'Savor'. Gates turut menjadi salah satu investornya.

Savor menciptakan lemak dari sebuah proses yang melibatkan karbondioksida dari udara dan hidrogen dari air. Senyawa tersebut lalu dipanaskan dan dioksidasi sehingga terjadi pemisahan komponen asam yang menciptakan formulasi lemak.

Gates mengklaim lemak yang dihasilkan memiliki molekul serupa yang ditemukan dari susu, keju, sapi, dan minyak nabati.

Minyak Sawit dan Indonesia
Selain produksi lemak hewan yang merusak lingkungan, Gates juga menyoroti faktor yang menciptakan dampak lebih besar yakni minyak sawit.

"Saat ini, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sebagian ditemukan pada makanan sehari-hari seperti kue, mie instan, krim kopi, makanan beku, hingga makeup, sabun badan, odol, deterjen, deodoran, makanan kucing, formula bayi, dan sebagainya. Bahkan, minyak sawit juga digunakan untuk biofuel dan mesin diesel," ia menuturkan.

Gates menegaskan bahwa masalah pada minyak sawit bukan soal penggunaannya, tetapi bagaimana proses menghasilkannya. Mayoritas jenis sawit asli jenis Afrika Barat dan Tengah tidak tumbuh di banyak wilayah. Pohon itu hanya tumbuh subur di tempat-tempat yang dilewati garis khatulistiwa.

"Hal ini menyebabkan penggundulan hutan di area-area khatulistiwa untuk mengonversinya menjadi lahan sawit," kata Gates.

Proses ini berdampak buruk bagi keragaman alam dan menyebabkan pukulan telak bagi perubahan iklim. Pembakaran hutan menciptakan emisi yang banyak di atmosfer dan mengakibatkan peningkatan suhu.

"Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4% emisi global. Angka itu lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia," Gates menjelaskan.

Sayangnya, Gates mengakui bahwa peran minyak sawit sulit tergantikan. Sebab, komoditas sawit murah, tidak berbau, dan melimpah.

"Minyak sawit juga satu-satunya minyak nabati dengan keseimbangan lemak jenuh dan tak jenuh yang hampir sama, itulah sebabnya minyak ini sangat serbaguna. Jika lemak hewan adalah bahan utama dalam beberapa makanan, maka minyak sawit adalah pemain tim yang dapat bekerja untuk membuat hampir semua makanan dan barang-barang non-makanan menjadi lebih baik," Gates menjelaskan.

Untuk alasan-alasan tersebut, Gates mengatakan sudah ada perusahaan-perusahaan yang mencoba mengatasinya. Salah satunya C16 Biosciences yang berupaya membuat alternatif minyak sawit.

Sejak 2017, Gates mengatakan C16 mengembangkan produk dari mikroba ragi liar menggunakan proses fermentasi yang tidak menghasilkan emisi sama sekali.

Meski secara kimiawi berbeda dari minyak sawit konvensional, namun minyak C16 bj mengandung asam lemak yang sama, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi serupa.
(luc/luc) 
CNBC Indonesia

Suster Elisabeth Lulusan Terbaik Harvard University

Mengenal Lebih Dekat *Suster Elisabeth Sutedja*
Lulusan Terbaik Harvard University

Semenjak memutuskan masuk biara pada tanggal 01 November 2015 di Biara Santa Clara, Asissi, Italia, Suster Elisabeth Sutedja benar-benar off dari dunia maya. 

El begitu sapaan suster Elisabeth Sutedja menghapus semua foto-foto cantiknya terutama pada akun facebook miliknya. Lalu ia mengganti foto profilnya dengan gambar Santa Clara dan untuk foto cover profilnya dengan gambar Bunda Maria.

Sebelum itu aktivitasnya adalah membuat renungan pada pagi hari atau membagi pengalaman imannya di akun facebook yang bernama Elisabeth Sutedja. Setahun sebelum mengambil keputusan hidup membiara renungan pagi dibuat dalam dua Bahasa yakni dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Saat itu facebook belum ada system translate otomatis seperti saat ini. 

Lantas siapa sih sosok Elisabeth Sutedja ini? 

Profil Diri Elisabeth Sutedja

Maria Elisabeth Sutedja lahir di Bandung tanggal 31 Desember 1989. El menyelesaikan pendidikan jenjang SMP di SMP St. Angela Bandung. Kemudian ia menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Bandung dan melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Informatika. 
Pendidikan S2 dan S3 ia selesaikan di Harvard University – Amerika Serikat. 

El menyelesaikan studi S1-nya di ITB pada bulan Juni 2009 saat usianya belum genap 20 tahun. Lalu ia mendapatkan tawaran scholarship dari Microsoft dan IBM untuk studi di Amerika Serikat sampai dapat gelar PhD. Kesempatan itu terwujud. 

Seperti yang diposting oleh sahabat sejatinya El, 
Maya Sukanal, El diwisuda para guru besar Harvard University sebagai lulusan terbaik dalam studi Business Administration angkatan 2009 winter intake. 

Pada tanggal 6 Desember 2012 Elisabeth Sutedja memperoleh gelar PhD dengan predikat lulusan terbaik. Ujian disertasinya diuji oleh dua pihak.

Pertama, 6 orang guru besar dari Harvard University untuk menilai segi-segi ilmiahnya. Kedua, 6 orang praktisi bisnis untuk menilai aplikasi ilmiah dalam dunia bisnis. Salah seorang di antaranya Bill Gates boss dari Microsoft Corporation. 

Bill Gates selepas ujian disertasi itu langsung memeluk El dan menawarkan El bekerja di perusahaannya sekaligus menawarkan jabatan apa saja yang El mau. Tawaran tersebut di tolak oleh El. 
Pada akhirnya ia memilih PT Boeing dan menjabat sebagai Vice President – Business Development. 
Dan konon katanya Elisabeth Sutedja menjadi orang Asia pertama yang menjabat Vice President 
di perusahaan tersebut. 

Selain menjadi vice president di PT Boeing, El juga menjadi dosen di salah satu universitas di Amerika Serikat. Menjadi dosen pun itu juga disarankan oleh PT Boeing. 

Ceritanya begini seorang dosen dari Kellog School of Management bagian dari Northwestern University, Chicago menderita sakit dan harus berhenti jadi dosen. Pihak Universitas mencari penggantinya dari kalangan praktisi bisnis. Atasan dari El menyarankan agar Elisabeth Sutedja mengambil jabatan itu. 
Setelah interview Elisabeth diterima jadi dosen untuk mata kuliah, 
Applied Strategic Management". 
Dan El mengajar empat jam tiap minggu. 

Panggilan Hidup Membiara

Suatu malam pada tanggal 9 Juli 2015 melalui messenger – facebook, saya (Admin Uncebonn.com) bertanya kepada Elisabeth Sutedja. 

"Kira-kira apa yang menjadi dasar hidup mbak El sampai pada tahap ini?"

"Setiap perjalanan hidup memiliki tujuan.
Tujuan hidup saya sebagai seorang Katolik adalah untuk memuliakan Allah dan hidup menurut kehendak-Nya selama-lamanya.
Karena itu, 
hidup saya sebagai manusia, 
baik yang bersifat personal, 
professional dan spiritual, 
semuanya harus diikat pada visi untuk kemuliaan Allah. 
Jadi, sebagai manusia, 
saya memerlukan Tuhan yang akan menuntun dan mengarahkan hidup saya mencapai tujuan-tujuan yang akan memuliakan Tuhan." 
Demikian tanggapan El. 

Pada tanggal 8 September 2015 El melalui postingan pada akun facebooknya mengaku bahwa sejak duduk dibangku SMP ia sudah ingin masuk biara. 

"Sejak di bangku SMP aku sangat merindukan suatu kehidupan yang sepenuhnya mengabdi kepada Tuhan. 
Aku percaya Tuhan memanggilku untuk sepenuhnya melayani-Nya dan sesama."

Pada rangkaian postingan yang sama bahwa setelah ayahnya tercinta meninggal seluruh keluarga – terutama mama dan kakak-kakaknya memberikan restu kepadanya untuk mewujudkan niatnya hidup membiara untuk sepenuhnya melayani Tuhan dan sesamanya. 

Ia juga memberitahu mulai tanggal 8 September 2015 dia akan menjalani ret-ret di Pertapaan Susteran di Gedono, Salatiga,
selama 6 hari.
Sesudah itu dia akan menentukan langkah selanjutnya. 

Pada tanggal 15 September 2015 melalui akun facebooknya, 
El memberitahu terkait keputusannya untuk memilih hidup salibat (hidup suci).  

Pada Senin pagi, 
14 September 2015, 
Mgr Yohannes Pujasumarta, 
Uskup Agung Semarang yang membaptis saya tahun 1994, 
menelpon saya menanyakan kebulatan hati saya.
Saya jawab, 
"Ya, saya siap melaksanakan apapun yang Tuhan inginkan untuk sepenuhnya mengabdikan diri kepada-Nya." 
Siang harinya beliau kembali menelpon saya bahwa Vatikan ingin saya mulai menjalani hidup membiara pada hari Minggu, 
1 November 2015, 
di Biara Santa Clara,
Asisi – Italia. 

Kepedulian El pada sesama sudah ditunjukkan sejak masih SD. 
Menurut kakak kandung El, 
Yani Sutedja, 
bahwa El kerap memberi uang kepada pengamen atau orang-orang yang susah disekitarnya atau orang yang ia jumpai.  
Kebiasaan itu juga ia lakukan saat ia masih mengenyam pendidikan di Amerika Serikat. 

Dibawah bagaimana salah satu kisah yang ditulis oleh Elisabeth Sutedja pada akun facebooknya. 

20 Desember 2010, 

Setelah mengikuti misa pagi di Gereja St Anthony, 
biasanya aku langsung pulang 
ke rumah, 
tapi pagi itu aku jalan kaki berputar ambil jalan lain melewati Fenway Park, 
sebuah taman besar dan indah di pusat kota Boston, 
dgn tujuan ingin menikmati morning-sandwich 
di salah satu kios penjual makanan di situ. 
Saat itu di pertengahan musim dingin (winter). 
Suhu udara sekitar minus 10 derajat Celsius. 
Semalam salju turun dgn lebat. 
Tebal salju di taman sekitar 15 cm. 
Sedang aku menikmati sepotong sandwich,
pandanganku terarah ke sebuah gazebo 
di tengah taman. 
Aku lihat seorang wanita tua sedang memandang kearahku, 
seolah-olah ingin memanggilku. 

Aku tanyakan kepada penjual makanan,
apakah dia kenal dengan wanita itu. 

Jawabnya:

"No, I've never seen her!" 

Aku beli sepotong sandwich dgn segelas susu panas dan membawanya ke gazebo. 

Aku perkirakan wanita itu berusia sekitar 60 tahunan, 
wajahnya putih penuh dengan kerut dan pakaiannya sangat sederhana.

"Hi.... I'm Elisabeth Sutedja...." 
sapaku sambil mengulurkan tangan kananku. 
Dia diam tak menjawab dan tak menerima uluran tanganku. 
Matanya tajam memandang sandwich dan susu panas yang aku bawa.

"Will you join me?"
kataku sambil menyerahkan sandwich & susu panas kepadanya. 

Dengan cepat dia mengambilnya dan menyantapnya dgn lahap. 
Nampaknya dia sudah lapar sekali. 
Selesai makan, 
dia mulai memandang dan mengamatiku.

Pandangannya terarah kepada Rosario kecil yang aku pakai di pergelangan tangan kiriku. 

"Christian?" tanyanya. 

"Yes... Catholic..." jawabku.

"Shit!" 
katanya keras sambil mencibirkan bibirnya.

"Why shit?" tanyaku.

"I don't believe in God!" 
jawabnya.

"Why don't you?" tanyaku lagi.

"There's no God!"
jawabnya tegas. 

"There is God!" 
kataku halus.

"Prove it!" pintanya.

Wah..... 
aku mulai putar otak..... 
Bagaimana caranya membuktikan Tuhan itu ada. 
Aku berdoa dalam hati, 
"Yesus tolong aku..." 

Dan Yesus menolong!!

Aku perhatikan tangan dan badannya menggigil. 
Dia pasti sangat kedinginan! 
Aku lepaskan mantel tebal yg aku pakai.

"It's for you" 
kataku sambil mengenakan mantel itu pada tubuhnya. 
Dia diam, 
matanya kini memandangku dgn sayu. 
Aku lihat air matanya menetes keluar. 
Aku merasa iba melihatnya. 
Aku peluk dia. 
Dia menangis keras.....

"Why are you doing this?" 
tanyanya sambil menangis.

"Jesus is God. 
He knows you're freezing. 
So He asks me to give this coat to you!"
jawabku.

"Really?" tanyanya.
Matanya yg berlinang air mata memandangku dan kedua tangannya meraba mukaku sambil berkata pelan....

"You're really an angel! 
You gave me food when I was hungry..
Then you gave me your coat when I was freezing!"

Aku kaget.....
Bagaimana dia dapat mengucapkan kata-kata indah itu?

Sesuatu terjadi pada diriku! 
Aku merasakan sukacita yang sungguh besar! 
Aku merasa Yesus tersenyum padaku!
Aku berjalan pulang tanpa mengenakan mantel, 
namun aku tak merasakan dingin sama sekali!

"Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing sebuah tongkat wasiat, 
sehingga apa pun yang disentuh dengan tongkat itu akan berubah menjadi permata yang tak ternilai harganya.
Tongkat wasiat itu tidak lain adalah kasih illahi yang telah dicurahkan Allah 
ke dalam hati kita…" 

Amin Mbak El….

Demikian catatan singkat yang saya buat tentang sosok Suster Ir Maria Elisabeth Sutedja, MBA.,PhD. 

Ia meninggalkan segala kemegahan dan kemewahan dunia demi mewujudkan niatnya menjadi abdi Tuhan dan pengantin kristus.
Tahun 2015 lalu saya sempat memohon ijin untuk menulis profil Elisabeth Sutedja diblog pribadi saya.
Namun lima tahun kemudian baru bisa terwujud. 
Baik blog maupun artikel ini. 
Semoga bisa memberi inspirasi kepada kita semua yang telah membacanya. 

Tuhan memberkati

sumber:
Yayang Ani

Thursday, June 20, 2024

AIR-AIR-AIRRRR ANDA BUTUH AIR UNTUK KESEHATAN ANDA - SERIUSSS !!!

gambar ilustrasi saja
AIR - AIR - AIR - AIR 
*Aku Olah Raga*
*Aku tidak Merokok*
*Tapi Aku Kena Stroke,,,*
             * NasihatCanggih.blogspot.com
Ini pengalaman pribadi.. aku rajin gowes & ikut salah satu komunitas diJkt & Indonesia.

Menurut saya ini sangat informatif dan sangat bermanfaat buat siapa saja.
Bukan saja untuk yg suka olah raga.

4 bulan yang lalu aku masih olah raga - bersepeda dan fitness... sangat fit dan sehat...
*Tapi.. saya KENA STROKE ...!!*

Pagi hari tiba2 saat duduk sarapan terasa sekelilingku bergoyang dan tangan kaki kesemutan tidak bertenaga /lunglai.

5 hari di kamar opname 
RS Santo Yosef Bandung 
Hasil diagnosa / MRI aku terkena TIA (Trancient Ischemic Attack),ada plak di Otak Kecil & adanya kekentalan darah.
Tekanan darahnya normal 120/70, tapi darah kental, Kolestrol 268.

Keluar dari rumah sakit
tiap hari minum obat tiada habisnya...

Macam2 produk untuk kesehatan...

Merasakan kaki terasa melayang tdk bertenaga, 
Pakai tongkat leter U untuk belajar berdiri...

Kondisi seperti anak usia 2 th yang belajar jalan...

Sungguh kondisi yang tidak mudah ...!!

Aku juga berpikir...
Kenapa aku bisa kena stroke.

Dibawa olah raga rutin, tidak merokok/alkohol/begadang, baru aku tahu penyebab yang sebenarnya adalah :

*Dahaga yang berkepanjangan, kekurangan air ...!!*

Disini aku ingin ingatkan semua orang...

Ingatlah selalu untuk minum air... agar badan tidak kekurangan air...

*Kita tiap hari perlu. :*
Berat badan 1 kg = 30 cc

Berat badan 60 kg...
60x30 = 1800cc.. atau 1,8 liter.(paling sedikit) Per hari...

*Kalo bepergian keluar bawalah persediaan air minum...*

*Ada org yang bilang minum banyak air bisa sering ke TOILET...*

*Jawaban saya adalah : Lebih baik sering ke TOILET dari pada kena STROKE ...!!*

*Tolong selalu DIINGAT ... :*

● Sebelum/sesudah Olah Raga minum 1 gelas air.

● Sebelum/sesudah makan, minum 1 gelas air.

● Sebelum tidur... minum 1 gelas air hangat.

● Bangun tidur... minum 1 gelas air hangat...

*Semoga kita semua selalu sehat sampai tua...*

Kupersembahkan pengalaman pribadiku untuk menjadi nasihat dan pertimbangan...
(Kalo air cukup... gak gampang kena stroke)

*Ingat ...!!  STROKE bukan lagi penyakit Orang TUA dan LAKI2 saja, tapi Anak MUDA juga banyak yang kena STROKe ...!!*

*AIR yang CUKUP adalah jalan pencegahan...*
*Silakan dishare lagi, Semoga bermafaat...💪💪*


👇👇👇

Tung Desem Waringin: Hoiiiiii wajib minum AIR HANGAT !!!
Salam dari kami

Saturday, June 8, 2024

PARA SENIOR (LANSIA) HINDARI JATUH DAN TERSEDAK



*_Just Reminding_*
*Para Senior (Lansia) Hindari Terjatuh dan Tersedak  !!!*

_Seorang Lansia berusia 62 tahun dirawat di rumah sakit karena tersedak di paru-parunya setelah minum segelas air pada pukul 23.00._
 _Dia dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan darurat tetapi sayangnya meninggal._
 _Kematiannya yang mendadak memberi tahu para Lansia bahwa apa pun yang mereka lakukan, mereka harus memperhatikan dua hal,_
*.. Salah satunya adalah Mencegah Jatuh,*
 *.. Dan yang lainnya adalah Mencegah Tersedak.*

 Setelah menginjak usia 60, seseorang harus mulai melatih dirinya sendiri:

 Saat minum air -
 Hentikan semuanya dan berkonsentrasilah meminum air dengan hati-hati dan perlahan.

*_Lansia rentan tersedak karena otot tenggorokan dan menelan sudah mengalami kemunduran serta kekuatan ototnya kurang._*

 Berikut informasi yang disampaikan oleh dokter yang masih aktif di bidang medis.  Hal ini patut dijadikan referensi, terutama jika Anda atau kerabat atau teman Anda sudah lanjut usia.

 *Pneumonia akibat tersedak air minum, susu, sup, dan lain-lain, merupakan masalah umum yang terjadi pada lansia*

 Jika ada orang lanjut usia di rumah :
 
 Tolong dicatat:
 *_1. Gunakan sedotan, jika memungkinkan, saat minum air dan tundukkan kepala saat menelan._*

  *_2. Silakan minum sup kental daripada sup bening.  Kuahnya yang bening mengalir dengan cepat dan mudah tersedak jika pernapasan tidak lancar._*

  *_3. Mohon jangan minum cairan saat masih ada makanan padat di mulut Anda, atau saat mengunyah.  Jika air terlalu lama berada di dalam mulut, maka akan mengalir ke trakea dan menyebabkan tersedak jika tidak hati-hati._*

  *_4. Jangan berbicara atau menoleh ketika ada makanan atau air di mulut._*

 *_5. Orang tua tidak mempunyai kekuatan dan ketahanan fisik yang sama dengan orang muda.._*
 *_Jika cairan atau makanan masuk ke trakea dan dibatukkan, wajah akan memerah dan tekanan darah melonjak._*

 *Terkadang tersedak bisa berakibat fatal.*

 Seiring bertambahnya usia, Anda harus minum air secara perlahan, penuh perhatian dan hati-hati.

 *Teman-teman, berhati-hatilah*❗

MEDSOS SALAH SATU TEMPAT MENYEBARKAN BERITA BOHONG



*MEDSOS SALAH SATU TEMPAT MENYEBARKAN BERITA BOHONG*
TEKNOLOGI informasi sekarang ini sangat maju pesat. Ada banyak aplikasi dibuat untuk mengungkapkan segala hal di media sosial. Entah hal itu benar atau salah  tidak penting. Yang penting bisa disebarkan lebih cepat dan bisa membikin heboh.

Kadang supaya bisa menjadi berita heboh, orang membuat tindakan yang tidak senonoh. Supaya tetap dianggap hebat, orang melakukan tindakan maksiat. Supaya tetap punya panggung, tidak sedikit orang menggunakan "aji mumpung." Karena ingin selalu dipuji, malah melakukan tindakan yang  merendahkan harga diri.

Media sosial menjadi panggung untuk menyebarkan berita bohong, menjelek-jelekkan orang, mencari sensasi, atau untuk mengejar eksistensi diri. 

Tidak mengherankan jika banyak perselisihan, pertengkaran, ujaran kebencian merebak dimana-mana. Bahkan perang bisa terjadi hanya karena berita-berita bohong yang disebarkan di medsos. 

*Pada peringatan Hati St. Perawan Maria yang tak bernoda ini*, _kita bisa merenungkan satu spirit dari Bunda Maria_, yakni *_semangat "menyimpan segala perkara di dalam hati."_*  

_Ketika Yesus yang masih kecil hilang tersesat di Bait Allah,_ Maria dan Yusuf bingung mencari kemana-mana. _Tiga hari perjalanan mereka baru menemukan Yesus sedang berbicara dengan para alim ulama._

Perasaan mereka sangat kalut dan susah. *Maria berkata*, *_"Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau?"_* 

*Yesus menjawab* dengan tenang dan santai, *_"Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"_*

_Mereka tidak memahami perkataan Yesus itu._ Ibu-Nya, *_Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya_*. _Segala kecemasan, ketakutan, ketidak-mengertian dan kegundahan Maria tersimpan di dalam hatinya._

_Dua kali hal itu terjadi._ *_Yang pertama_* *ketika Yesus lahir di kandang,* _para gembala datang menyembah-Nya dan berbicara tentang segala hal yang diberitakan malaikat_. *Namun Maria hanya menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya.*

*Maria bukan tipe wanita yang suka mengumbar segala berita, walaupun berita itu benar sekalipun. Ia tidak suka membicarakan hal-hal kepada khalayak ramai.* 

Sering terjadi kita mudah menceritakan kejelekan orang lain atau menyombongkan kehebatan diri sendiri.

*Menyimpan segala perkara di dalam hatinya sudah menjadi way of life dari Perawan Maria.* *_Inilah tanda kerendahan hati, ketulusan dan keikhlasan seorang Maria._*

*Maria hanya percaya kepada Tuhan.* _Maka segalanya dicurahkan hanya kepada kehendak Tuhan_. *_"Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut sabda-Mu."_*

*_Apakah kita mampu mengendalikan diri untuk tidak menyebarkan berita-berita bohong, hoax dan ujaran-ujaran kebencian?_* Diperlukan sikap kerendahan hati dan "lega rila" untuk bisa menyimpan segala perkara.

Banyak lebah bikin madu di sarang,
Untuk memanen harus naik pohon tinggi.
Lebih mudah melihat keburukan orang,
Daripada melihat kejelekan diri sendiri.

Cawas, mari melihat kebaikan orang
*Rm. A. Joko Purwanto, Pr*

PERIKSA KAKIMU SODARAKU

*_kakimu_*
 🦵🏼🦵🏼
 Jika Anda tidak menggerakkan kaki Anda selama dua minggu
 Hidupmu akan sia-sia

 Peneliti dari Universitas Denmark percaya bahwa "jika Anda tidak menggerakkan kaki Anda selama dua minggu, kekuatan kaki Anda akan menurun selama 10 tahun! Rasa percaya diri setelah usia paruh baya bukan di otak, tapi di kaki."

 1. Seiring bertambahnya usia, kaki dan tungkai Anda harus selalu kuat.
 2. Seiring bertambahnya usia, Anda tidak perlu khawatir rambut akan beruban, kulit kendur, atau kulit keriput.  Sebaliknya, Anda harus merawat kaki Anda.
 3. Otot kaki yang kuat terdaftar sebagai otot terpenting oleh American Journal of Prevention dan merupakan tanda umur panjang.
 4. Jika kaki tidak digerakkan selama dua minggu, kekuatan kaki akan berkurang selama 10 tahun.
 5. Penelitian menemukan bahwa jika orang dari segala usia tidak aktif selama dua minggu, kekuatan otot kaki mereka akan melemah 1/4, yang setara dengan penuaan 20 hingga 30 tahun.
 6. Jika otot kaki lemah, akan membutuhkan waktu lama untuk pulih meskipun kita melakukan latihan rehabilitasi.
 7. Olah raga teratur seperti jalan kaki sangatlah penting.
 8. Seluruh beban tubuh terkonsentrasi pada kaki.
 9. Tubuh manusia menggunakan kakinya untuk menopang beban tubuh.  50% berat badan berada di tulang, dan 50% tulang berada di kaki.
 10. Sendi dan tulang terbesar dan terkuat pada tubuh manusia terdapat pada kaki.
 11. Tulang, otot, dan persendian yang kuat membentuk "segitiga besi" yang memikul beban terpenting tubuh manusia.
 12. 70% energi aktivitas Anda terkonsentrasi di kaki Anda.
 13. Saat kamu masih muda, pahamu cukup kuat untuk mengangkat mobil!
 14. Tungkai dan telapak kaki merupakan "pusat gerak" tubuh.
 15. Kaki membawa 50% saraf tubuh, 50% pembuluh darah, dan 50% aliran darah.
 16. Jaringan peredaran darah besar yang menghubungkan kaki dengan tubuh.
 17. Orang dengan kaki dan tungkai yang sehat memiliki sirkulasi darah yang lancar, dan orang dengan otot kaki yang berkembang dengan baik memiliki jantung yang kuat.
 18. Ketika seseorang menjadi tua, mereka mulai dari kakinya lalu naik ke atas.
 19. Seiring bertambahnya usia, keakuratan dan kecepatan otak dalam mengirimkan instruksi ke kaki menurun dan tidak sebaik pada orang muda.
 20. Seiring bertambahnya usia, kalsium tulang cepat atau lambat akan hilang, sehingga lansia rentan mengalami patah tulang.
 21. Fraktur pada lansia rentan terhadap komplikasi, terutama penyakit fatal seperti trombosis serebral.
 22. Menurut statistik, 15% orang lanjut usia meninggal dalam waktu satu tahun setelah patah pahanya.
 23. Belum terlambat bagi orang berusia di atas 60 tahun untuk melatih kaki mereka.
 24. Kaki akan menua seiring berjalannya waktu, tetapi melatih kaki adalah misi hidup Anda.

 Mohon jaga baik-baik
 Kaki kita!

Thursday, May 23, 2024

Kesaksian Actor Terkenal Jim Cavierzel


Kisah Nyata
Kesaksian Jim Caviezel, Pemeran YESUS dalam film 'The Passion of the Christ.

"Pemeran salah satu prajurit Roma yang mencambuk saya itu adalah seorang Muslim, setelah adegan tersebut, ia menangis......

Jim Caviezel adalah aktor Hollywood yang memerankan Tuhan Yesus dalam Film "The Passion Of the Christ". Berikut refleksi atas perannya di film itu.

JIM CAVIEZEL ADALAH SEORANG AKTOR BIASA DENGAN PERAN2 KECIL DALAM FILM2 YANG JUGA TIDAK BESAR. PERAN TERBAIK YANG PERNAH DIMILIKINYA (SEBELUM THE PASSION) ADALAH SEBUAH FILM PERANG YANG BERJUDUL " THE THIN RED LINE". ITUPUN HANYA SALAH SATU PERAN DARI BEGITU BANYAK AKTOR BESAR YANG BERPERAN DALAM FILM KOLOSAL ITU.

Dalam Thin Red Line, Jim berperan sebagai prajurit yang berkorban demi menolong teman-temannya yang terluka dan terkepung musuh, ia berlari memancing musuh kearah yang lain walaupun ia tahu ia akan mati, dan akhirnya musuhpun mengepung dan membunuhnya. Kharisma kebaikan, keramahan, dan rela berkorbannya ini menarik perhatian Mel Gibson, yang sedang mencari aktor yang tepat untuk memerankan konsep film yang sudah lama disimpannya, menunggu orang yang tepat untuk memerankannya.

"Saya terkejut suatu hari dikirimkan naskah sebagai peran utama dalam sebuah film besar. Belum pernah saya bermain dalamfilm besar apalagi sebagai peran utama. Tapi yang membuat saya lebih terkejut lagi adalah ketika tahu peran yang harus saya mainkan. Ayolah…, Dia ini Tuhan, siapa yang bisa mengetahui apa yang ada dalam pikiran Tuhan dan memerankannya? Mereka pasti bercanda.

Besok paginya saya mendapat sebuah telepon, "Hallo ini, Mel". Kata suara dari telpon tersebut. "Mel siapa?", Tanya saya bingung. Saya tidak menyangka kalau itu Mel Gibson, salah satu actor dan sutradara Hollywood yang terbesar. Mel kemudian meminta kami bertemu, dan saya menyanggupinya.

Saat kami bertemu, Mel kemudian menjelaskan panjang lebar tentang film yang akan dibuatnya. Film tentang Tuhan Yesus yang berbeda dari film2 lain yang pernah dibuat tentang Dia. Mel juga menyatakan bahwa akan sangat sulit dalam memerankan film ini, salah satunya saya harus belajar bahasa dan dialek Aramik, bahasa yang digunakan pada masa itu.

Dan Mel kemudian menatap tajam saya, dan mengatakan sebuah resiko terbesar yang mungkin akan saya hadapi. Katanya bila saya memerankan film ini, mungkin akan menjadi akhir dari karir saya sebagai actor di Hollywood.

Sebagai manusia biasa saya menjadi gentar dengan resiko tersebut. Memang biasanya aktor pemeran Yesus di Hollywood, tidak akan dipakai lagi dalam film-film lain. Ditambah kemungkinan film ini akan dibenci oleh sekelompok orang Yahudi yang berpengaruh besar dalam bisnis pertunjukan di Hollywood . Sehingga habislah seluruh karir saya dalam dunia perfilman.

Dalam kesenyapan menanti keputusan saya apakah jadi bermain dalam film itu, saya katakan padanya. "Mel apakah engkau memilihku karena inisial namaku juga sama dengan Jesus Christ (Jim Caviezel), dan umurku sekarang 33 tahun, sama dengan umur Yesus Kristus saat Ia disalibkan?" Mel menggeleng setengah terperengah, terkejut, menurutnya ini menjadi agak menakutkan. Dia tidak tahu akan hal itu, ataupun terluput dari perhatiannya. Dia memilih saya murni karena peran saya di "Thin Red Line". Baiklah Mel, aku rasa itu bukan sebuah kebetulan, ini tanda panggilanku, semua orang harus memikul salibnya. Bila ia tidak mau memikulnya maka ia akan hancur tertindih salib itu. Aku tanggung resikonya, mari kita buat film ini!

Maka saya pun ikut terjun dalam proyek film tersebut. Dalam persiapan karakter selama berbulan-bulan saya terus bertanya-tanya, dapatkah saya melakukannya? Keraguan meliputi saya sepanjang waktu. Apa yang seorang Anak Tuhan pikirkan, rasakan, dan lakukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut membingungkan saya, karena begitu banya referensi mengenai Dia dari sudut pandang berbeda-beda.

Akhirnya hanya satu yang bisa saya lakukan, seperti yang Yesus banyak lakukan yaitu lebih banyak berdoa. Memohon tuntunanNya melakukan semua ini. Karena siapalah saya ini memerankan Dia yang begitu besar. Masa lalu saya bukan seorang yang dalam hubungan denganNya. Saya memang lahir dari keluarga Katolik yang taat, kebiasaan-kebiasaan baik dalam keluarga memang terus mengikuti dan menjadi dasar yang baik dalam diri saya.

Saya hanyalah seorang pemuda yang bermain bola basket dalam liga SMA dan kampus, yang bermimpi menjadi seorang pemain NBA yang besar. Namun cedera engkel menghentikan karir saya sebagai atlit bola basket. Saya sempat kecewa pada Tuhan, karena cedera itu, seperti hancur seluruh hidup saya.

Saya kemudian mencoba peruntungan dalam casting-casting, sebuah peran sangat kecil membawa saya pada sebuah harapan bahwa seni peran munkin menjadi jalan hidup saya. Kemudian saya mendalami seni peran dengan masuk dalam akademi seni peran, sambil sehari-hari saya terus mengejar casting.

Dan kini saya telah berada dipuncak peran saya. Benar Tuhan, Engkau yang telah merencanakan semuanya, dan membawaku sampai disini. Engkau yang mengalihkanku dari karir di bola basket, menuntunku menjadi aktor, dan membuatku sampai pada titik ini. Karena Engkau yang telah memilihku, maka apapun yang akan terjadi, terjadilah sesuai kehendakMu.

Saya tidak membayangkan tantangan film ini jauh lebih sulit dari pada bayangan saya.

Di make-up selama 8 jam setiap hari tanpa boleh bergerak dan tetap berdiri, saya adalah orang satu-satunya di lokasi syuting yang hampir tidak pernah duduk. Sungguh tersiksa menyaksikan kru yang lain duduk-duduk santai sambil minum kopi. Kostum kasar yang sangat tidak nyaman, menyebabkan gatal-gatal sepanjang hari syuting membuat saya sangat tertekan. Salib yang digunakan, diusahakan seasli mungkin seperti yang dipikul oleh Yesus saat itu. Saat mereka meletakkan salib itu dipundak saya, saya kaget dan berteriak kesakitan, mereka mengira itu akting yang sangat baik, padahal saya sungguh-sungguh terkejut. Salib itu terlalu berat, tidak mungkin orang biasa memikulnya, namun saya mencobanya dengan sekuat tenaga.

Yang terjadi kemudian setelah dicoba berjalan, bahu saya copot, dan tubuh saya tertimpa salib yang sangat berat itu. Dan sayapun melolong kesakitan, minta pertolongan. Para kru mengira itu akting yang luar biasa, mereka tidak tahu kalau saya dalam kecelakaan sebenarnya. Saat saya memulai memaki, menyumpah dan hampir pingsan karena tidak tahan dengan sakitnya, maka merekapun terkejut, sadar apa yang sesungguhnya terjadi dan segera memberikan saya perawatan medis.

Sungguh saya merasa seperti setan karena memaki dan menyumpah seperti itu, namun saya hanya manusia biasa yang tidak biasa menahannya. Saat dalam pemulihan dan penyembuhan, Mel datang pada saya. Ia bertanya apakah saya ingin melanjutkan film ini, ia berkata ia sangat mengerti kalau saya menolak untuk melanjutkan film itu. Saya bekata pada Mel, saya tidak tahu kalau salib yang dipikul Tuhan Yesus seberat dan semenyakitkan seperti itu. Tapi kalau Tuhan Yesus mau memikul salib itu bagi saya, maka saya akan sangat malu kalau tidak memikulnya walau sebagian kecil saja. Mari kita teruskan film ini. Maka mereka mengganti salib itu dengan ukuran yang lebih kecil dan dengan bahan yang lebih ringan, agar bahu saya tidak terlepas lagi, dan mengulang seluruh adegan pemikulan salib itu. Jadi yang penonton lihat didalam film itu merupakan salib yang lebih kecil dari aslinya.

Bagian syuting selanjutnya adalah bagian yang mungkin paling mengerikan, baik bagi penonton dan juga bagi saya, yaitu syuting penyambukan Yesus. Saya gemetar menghadapi adegan itu, Karena cambuk yang digunakan itu sungguhan. Sementara punggung saya hanya dilindungi papan setebal 3 cm. Suatu waktu para pemeran prajurit Roma itu mencambuk dan mengenai bagian sisi tubuh saya yang tidak terlindungi papan. Saya tersengat, berteriak kesakitan, bergulingan ditanah sambil memaki orang yang mencambuk saya. Semua kru kaget dan segera mengerubungi saya untuk memberi pertolongan.

Tapi bagian paling sulit, bahkan hampir gagal dibuat yaitu pada bagian penyaliban. Lokasi syuting di Italia sangat dingin, sedingin musim salju, para kru dan figuran harus manggunakan mantel yang sangat tebal untuk menahan dingin. Sementara saya harus telanjang dan tergantung diatas kayu salib, diatas bukit yang tertinggi disitu. Angin dari bukit itu bertiup seperti ribuan pisau menghujam tubuh saya. Saya terkena hypothermia (penyakit kedinginan yang biasa mematikan), seluruh tubuh saya lumpuh tak bisa bergerak, mulut saya gemetar bergoncang tak terkendalikan. Mereka harus menghentikan syuting, karena nyawa saya jadi taruhannya.

Semua tekanan, tantangan, kecelakaan dan penyakit membawa saya sungguh depresi. Adegan-adegan tersebut telah membawa saya kepada batas kemanusiaan saya. Dari adegan-keadegan lain semua kru hanya menonton dan menunggu saya sampai pada batas kemanusiaan saya, saat saya tidak mampu lagi baru mereka menghentikan adegan itu. Ini semua membawa saya pada batas-batas fisik dan jiwa saya sebagai manusia. Saya sungguh hampir gila dan tidak tahan dengan semua itu, sehingga seringkali saya harus lari jauh dari tempat syuting untuk berdoa. Hanya untuk berdoa, berseru pada Tuhan kalau saya tidak mampu lagi, memohon Dia agar memberi kekuatan bagi saya untuk melanjutkan semuanya ini. Saya tidak bisa, masih tidak bisa membayangkan bagaimana Yesus sendiri melalui semua itu, bagaimana menderitanya Dia. Dia bukan sekedar mati, tetapi mengalami penderitaan luar biasa yang panjang dan sangat menyakitkan, bagi fisik maupun jiwaNya.

Dan peristiwa terakhir yang merupakan mujizat dalam pembuatan film itu adalah saat saya ada diatas kayu salib. Saat itu tempat syuting mendung gelap karena badai akan datang, kilat sambung menyambung diatas kami. Tapi Mel tidak menghentikan pengambilan gambar, karena memang cuaca saat itu sedang ideal sama seperti yang seharusnya terjadi seperti yang diceritakan. Saya ketakutan tergantung diatas kayu salib itu, disamping kami ada dibukit yang tinggi, saya adalah objek yang paling tinggi, untuk dapat dihantam oleh halilintar. Baru saja saya berpikir ingin segera turun karena takut pada petir, sebuah sakit yang luar biasa menghantam saya beserta cahaya silau dan suara menggelegar sangat kencang (setan tidak senang dengan adanya pembuatan film seperti ini). Dan sayapun tidak sadarkan diri.

Yang saya tahu kemudian banyak orang yang memanggil-manggil meneriakkan nama saya, saat saya membuka mata semua kru telah berkumpul disekeliling saya, sambil berteriak-teriak "dia sadar! dia sadar!" (dalam kondisi seperti ini mustahil bagi manusia untuk bisa selamat dari hamtaman petir yang berkekuatan berjuta-juta volt kekuatan listrik, tapi perlindungan Tuhan terjadi disini).

"Apa yang telah terjadi?" Tanya saya. Mereka bercerita bahwa sebuah halilintar telah menghantam saya diatas salib itu, sehingga mereka segera menurunkan saya dari situ. Tubuh saya menghitam karena hangus, dan rambut saya berasap, berubah menjadi model Don King. Sungguh sebuah mujizat kalau saya selamat dari peristiwa itu.

Melihat dan merenungkan semua itu seringkali saya bertanya, "Tuhan, apakah Engkau menginginkan film ini dibuat? Mengapa semua kesulitan ini terjadi, apakah Engkau menginginkan film ini untuk dihentikan"? Namun saya terus berjalan, kita harus melakukan apa yang harus kita lakukan. Selama itu benar, kita harus terus melangkah. Semuanya itu adalah ujian terhadap iman kita, agar kita tetap dekat padaNya, supaya iman kita tetap kuat dalam ujian.

Orang-orang bertanya bagaimana perasaan saya saat ditempat syuting itu memerankan Yesus. Oh… itu sangat luar biasa… mengagumkan… tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata. Selama syuting film itu ada sebuah hadirat Tuhan yang kuat melingkupi kami semua, seakan-akan Tuhan sendiri berada disitu, menjadi sutradara atau merasuki saya memerankan diriNya sendiri.

Itu adalah pengalaman yang tak terkatakan. Semua yang ikut terlibat dalam film itu mengalami lawatan Tuhan dan perubahan dalam hidupnya, tidak ada yang terkecuali. Pemeran salah satu prajurit Roma yang mencambuki saya itu adalah seorang muslim, setelah adegan tersebut, ia menangis dan menerima Yesus sebagai Tuhannya. Adegan itu begitu menyentuhnya. Itu sungguh luar biasa. Padahal awalnya mereka datang hanya karena untuk panggilan profesi dan pekerjaan saja, demi uang. Namun pengalaman dalam film itu mengubahkan kami semua, pengalaman yang tidak akan terlupakan.

Dan Tuhan sungguh baik, walaupun memang film itu menjadi kontroversi. Tapi ternyata ramalan bahwa karir saya berhenti tidak terbukti. Berkat Tuhan tetap mengalir dalam pekerjaan saya sebagai aktor. Walaupun saya harus memilah-milah dan membatasi tawaran peran sejak saya memerankan film ini.

Saya harap mereka yang menonton The Passion Of Jesus Christ, tidak melihat saya sebagai aktornya. Saya hanyalah manusia biasa yang bekerja sebagai aktor, jangan kemudian melihat saya dalam sebuah film lain kemudian mengaitkannya dengan peran saya dalam The Passion dan menjadi kecewa.

Tetap pandang hanya pada Yesus saja, dan jangan lihat yang lain. Sejak banyak bergumul berdoa dalam film itu, berdoa menjadi kebiasaan yang tak terpisahkan dalam hidup saya. Film itu telah menyentuh dan mengubah hidup saya, saya berharap juga hal yang sama terjadi pada hidup anda. Amin.

Email : fg95@

Name

Email *

Message *