Latest News

Tuesday, August 18, 2020

JALANAN ADALAH SEKOLAH

Saya kepergok anak muda ini. Di sekitaran Pasar Petak Sembilan, Glodok. Saya suka statemen di kaosnya: Jalanan adalah sekolah. Saya kuntit dia. Begitu dekat, saya piltik (bahasa Batak: cekrek) kaosnya.

Itu statemen idola yang saya imani saat saya di DO dari S-2 di ITB. DO itu, resiko yang harus saya terima dengan gembira. Bagaimana mungkin saya bisa lulus, kalo saat S-2, saya adalah raja bolos. Memang waktu itu, saya bagai dipersimpangan jalan. Kuliah sambil berbisnis, karena harus membiayai sendiri S-2 nya.

Simalakama lah pokoknya ! Jika fokuskan kuliah, bisnis ritel saya di mal bakal ancur. Kalo fokuskan bisnis, kuliah bakal lebur. Saat itu kebetulan, saya belum menikah. Ambisi untuk sukses dua-duanya pun sedang tinggi-tingginya. Pintar & kaya adalah idealisme saya. Sepertinya ini obsesi. Karena sebagai perantau di Bandung, dulu saya bukan mahasiswa berada, alias anak kost misqueen.

Terpaksalah harus lepas salah satu. Ujungnya, di DO dari ITB. Sayapun fokus berbisnis. Akhirnya, dimomentum ini saya bikin resolusi baru, yaitu harus kaya sebelum menikah. Titik ! Targetnya adalah 3C+3H. (Car-Credit card-Condominium + Holiday-House-Hobby). Tercapaikah sebelum menikah ? Puji Tuhan...alhamdulillah, 3C+3H semua Tuhan genapkan via "nurturing" 15 tahun di mancanegara.

Akibat prinsip: Jalanan adalah sekolah, saya menganggap bejibun gelar akademik gak menjadi penting saat ini. Sekolah bisa di mana-mana, alias jadilah street-smart ! Terlebih lagi, iptek udah tsunami dionline. KEPINTARAN itu mudah hari ini. Yang tersulit adalah KEGIGIHAN. Itu kagak ada bimbelnya. Itu hanya ada via "nurturing" di jalanan !
( Semenit TRIBUN SABAR )
[https://nasihatcanggih.blogspot.com/2020/08/jalanan-adalah-sekolah.html]

No comments:

Post a Comment

Email : fellyginting95@gmail.com

Name

Email *

Message *